INFOEKBIS.COM – Saat ini, 2,1 miliar orang tak memiliki akses ke layanan air minum yang dikelola secara aman dan 4,5 miliar tidak memiliki akses ke layanan sanitasi yang aman.
Kegagalan menangani masalah air dan sanitasi tak hanya melemahkan aspek pembangunan berkelanjutan yaitu masyarakat, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Namun juga berdampak pada kelangsungan perdamaian, pembangunan, dan HAM.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan hal tersebut dalam siaran Kementerian Luar Negeri RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat. (14/9/2024).
Baca Juga:
Kementerian Kehutanan dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Penertiban Bisnis Ilegal di Kawasan Hutan
Retno menyebutkan perannya mendatang sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk Urusan Air.
“Beberapa mandat yang diberikan kepada saya antara lain memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air.”
“Termasuk tindak lanjut hasil UN Water Conference tahun 2023,” ucap Retno
Ia juga diamanahi meningkatkan kerja sama dunia dan sinergi antara proses internasional dalam mendukung target air internasional.
Baca Juga:
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Target Investasi Tahun 2025 Mencapai Sekitar Rp1.900 Triliun
TGB Putuskan Mundur dari Perindo, Sempat Sebut Punya Kesamaan Visi dengan Hari Tanoesoedibjo
Termasuk SDG 6 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.
Selain itu, tugas-tugas utama lainnya adalah memperjuangkan masalah air supaya menjadi agenda politik utama.
Baik di dalam maupun luar PBB serta memobilisasi aksi dan sumber pendanaan guna menangani krisis air dunia dan mendorong pemenuhan target terkait air.
Ia mengatakan bahwa peran barunya tersebut akan diemban mulai 1 November 2024, setelah tanggung jawabnya sebagai menteri luar negeri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Kementerian Kehutanan Bentuk Satuan Tugas Sawit, Ini yang akan Dilakukan Menhut Raja Juli Antoni
Menyoroti peran barunya tersebut menjadikannya orang Indonesia paling pertama yang ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB dan orang pertama yang menjabat sebagai utusan khusus untuk isu air.
Menurut Retno, penunjukannya sebagai Utusan Khusus PBB telah melalui konsultasi dengan Presiden Jokowi yang memberi restu untuknya mengemban tugas barunya tersebut.
“Presiden terpilih Prabowo Subianto juga memberikan dukungan penuh atas penunjukan ini,” kata Retno, menambahkan.
Retno turut memastikan, pengalamannya sebagai diplomat hampir 40 tahun dan sebagai menteri luar negeri selama 10 tahun akan ia manfaatkan semaksimal mungkin untuk menjalankan tugas di tingkat PBB tersebut.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekbisindonesia.com dan Ekonominews.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Pontianak24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.